Kamis, 26 Juni 2014

Komponen Motif Semut Beriring beserta Maknanya

Intro : 
      Berikut ini adalah pembahasan (lanjutan) mengenai salah satu motif hias Melayu yaitu motif "Semut Beriring". Tujuan dalam penulisan blog berjudul Motif Semut Beriring ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Tradisi Melayu - FKIP UMRAH yang dibimbing oleh Ibu Tetty Kurmalasari, M.Sc. selaku dosen mata kuliah tersebut.

Berikut ini adalah penjelasan penulis (Jhonatant Sembiring) melalui penganalisisan komponen/unsur dalam motif semut beriring :



( Motif Semut Beriring )


  • Unsur Silang




Pada gambar diatas ini terdapat suatu unsur menyerupai bentuk silang (lingkaran merah). Namun jika diperhatikan secara keseluruhan motif, komponen silang tersebut tidak putus melainkan tersambung dengan komponen silangan lain dan saling bergandengan menyerupai rantai.

Makna :
Silangan yang bergandengan tersebut memiliki makna kebersamaan dan kerukunan antar sesama.



  • Unsur Perbedaan

Pada gambar diatas ini terdapat unsur perbedaan, yaitu berupa aliran/gelombang yang mengalir secara masing-masing. Namun setiap gelombang tersebut saling mengalir dengan beriringan dan dengan arah aliran yang sama.

Makna :
Meskipun memiliki perbedaan, namun tetap saling menyatu dan saling bergandengan menuju arah yang benar.



  • Unsur Keseimbangan

Pada gambar diatas ini terdapat suatu unsur keseimbangan, bila diperhatikan, motif tersebut dibangun dari satu komponen yang kemudian dibentuk menjadi sebuah rangkaian yang tetap balance dengan komponen dasarnya dan tidak ada perubahan pola didalamnya.

Makna :
Keseimbangan dalam gambar diatas terdapat pada rangkaian komponen yang tidak berubah. Dengan kata lain, motif tersebut memiliki makna ketetapan pendirian yang kuat dan tidak dapat diubah atau dipengaruhi.

Motif Semut Beriring

Intro : 
      Berikut ini adalah pembahasan mengenai salah satu motif hias Melayu yaitu motif "Semut Beriring". Tujuan dalam penulisan blog berjudul Motif Semut Beriring ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Tradisi Melayu - FKIP UMRAH yang dibimbing oleh Ibu Tetty Kurmalasari, M.Sc. selaku dosen pembimbing mata kuliah tersebut.

Berikut adalah penjelasannya :





   Orang tua-tua (Melayu) menjelaskan bahwa kearifan orang melayu dalam menyimak ajaran Islam disekitarnya memberikan mereka peluang besar dalam memilih atau menciptakan motif. Hewan yang terkecil seperti semut, yang selalu bekerja sama mampu membuat sarang yang besar, mampu mengangkat barang-barang yang jauh lebih besar dari badannya, dan bila bertemu selalu berangkulan, memberi ilham terhadap pencintaan motif untuk mengabadikan perihal semut itu dalam motif tersebut sehingga lahirlah motif yang dinamakan motif semut beriring.



Sehingga dapat disimpulkan bahwa lahirnya motif semut beriring adalah dikarenakan filosofi dari semut yang selalu bekerja sama, selalu beriringan dan mampu memikul beban yang berat. Dengan kata lain motif semut beriring memiliki makna gotong royong, tahu diri dan tetap pendirian.



( motif semut beriring )