Intro :
Berikut ini adalah pembahasan (lanjutan) mengenai salah satu motif hias Melayu yaitu motif "Semut Beriring". Tujuan dalam penulisan blog berjudul Motif Semut Beriring ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Tradisi Melayu - FKIP UMRAH yang dibimbing oleh Ibu Tetty Kurmalasari, M.Sc. selaku dosen mata kuliah tersebut.
Berikut ini adalah penjelasan penulis (Jhonatant Sembiring) melalui penganalisisan komponen/unsur dalam motif semut beriring :
( Motif Semut Beriring )
- Unsur Silang
Pada gambar diatas ini terdapat suatu unsur menyerupai bentuk silang (lingkaran merah). Namun jika diperhatikan secara keseluruhan motif, komponen silang tersebut tidak putus melainkan tersambung dengan komponen silangan lain dan saling bergandengan menyerupai rantai.
Makna :
Silangan yang bergandengan tersebut memiliki makna kebersamaan dan kerukunan antar sesama.
- Unsur Perbedaan
Pada gambar diatas ini terdapat unsur perbedaan, yaitu berupa aliran/gelombang yang mengalir secara masing-masing. Namun setiap gelombang tersebut saling mengalir dengan beriringan dan dengan arah aliran yang sama.
Makna :
Meskipun memiliki perbedaan, namun tetap saling menyatu dan saling bergandengan menuju arah yang benar.
- Unsur Keseimbangan
Pada gambar diatas ini terdapat suatu unsur keseimbangan, bila diperhatikan, motif tersebut dibangun dari satu komponen yang kemudian dibentuk menjadi sebuah rangkaian yang tetap balance dengan komponen dasarnya dan tidak ada perubahan pola didalamnya.
Makna :
Keseimbangan dalam gambar diatas terdapat pada rangkaian komponen yang tidak berubah. Dengan kata lain, motif tersebut memiliki makna ketetapan pendirian yang kuat dan tidak dapat diubah atau dipengaruhi.